Testimoni, Terapi Kanker Tulang dan Syaraf Kejepit - Investasi Terpercaya....
About Me

> Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saya Ayok. Terima kasih telah berkunjung

Semoga Anda selalu berbahagia serta senantiasa dalam berkelimpahan dan penuh syukur.

Saya berharap bisa memberikan inspirasi dan manfaat buat kita semua...

,

Tentang Kami

11 Sep 2019

Testimoni, Terapi Kanker Tulang dan Syaraf Kejepit



Bekas Jahitan Pemasangan Pen pada Tulang Belakang


Sudah lama saya ingin menceritakan pengalaman ini, baru kali ini sempat menuliskannya. Semoga menjadi pelajaran untuk kita semua. Pengalaman dalam membantu masalah Pak Deka yang dipasang pen pada tulang punggungnya, Akibatnya sering sakit luar biasa dan sekarang katanya sudah normal dan nyaman. Sudah dapat tidur telentang lagi. Posisi tidak yang hanya dapat dilakukan dalam mimpi selama dua tahun lebih sejak operasi.


Ceritanya bermula sekitar awal bulan April 2019 Pak Deka mengundang saya untuk dating kerumahnya dan membantu mengatasi keluhannya. Senin pagi beliau WA, sorenya saya kerumahnya. Rumah yang cukup jauh, dimana saya di Babelan Bekasi dan beliau tinggal di Villa Nusa Indah, masuk Wilayah Bogor.
Sesampai dirumahnya, rupanya sudah dipersiapkan Kasur piknik buat terapi di depan TV Besar. “Sebenarnya setiap Minggu saya dipijit, suka gonta-ganti, mungkin cari yang cocok kadang dibekam juga…” Kata beliau membuka pembicaraan. Beliau bertanya saya mau pakai metode apa? Saya pun meminta beliau menjelaskan keluhannya lebih dahulu. Sambil memperlihatkan bekas jahitan di pinggangnya, beliau pun cerita tentang latar belakang sakitnya.

Beliau seorang olah ragawan waktu masih sekolah. Khususnya sebagai karateka, sebutan olahragawan karate, dan mencapai peringkat Sabuk Hitam Dan 2. Wah Hebat. Pantas Nampak atletis dan berbadan tegap serta kelihatan tulang tangan dan kakinya kuat. Namun setelah kuliah dan bekerja, sekitar 20 puluh tahunan kemudian, dunia olah raga seakan dilupakannya. Hingga suatu ketika tiba-tiba menderita sakit panas tinggi dan harus opname di rumah sakit. Menurut dokter, ada pengeroposan tulang belakangnya. Tulang belakannya tidak cukup kuat untuk menopang berat tubuhnya sehingga harus dioperasi pemasangan pen. Sekitar 120 juta biayanya. Akhirnya operasi dilakukan.


Sejak pemasangan pen di pinggannya inilah, masalah baru muncul. Sering tiba-tiba sakit luar biasa, ngilu dan panas dan jika ada petir sering terasa kesetrum. Tidur pun tidak bisa lagi telentang, harus miring dan tengkurap. Penglihatan sering tidak focus dan kehilangan kesimbangan. Ketika berangkat kerja mengalami hal demikian, maka buru-buru putar setir balik dan pulang. Untunglah pekerjaan kantor dapat dikerjakan dirumah. Bahkan pernah beliau berfikir apakah penderitaan terus begini tidak berakhir, sehingga nyaris beliau putus asa. Apalagi dalam hal menjalankan shalat jadi tidak sempurna. Jika shalat jum’at di masjid dekat kantornya yang aulanya cukup tinggu, beliau harus berangkat lebih pagi sebelum jam 11.00 WIB, mencari tempat dipojok, duduk bersandar dan menahan rasa sakit panas campur ngilu sekali.

Setelah mendengar lika-liku ceritanya, saya mulai terapi. Dimulai dengan Refleksi kaki dan kemudian Totok Punggung. Rupanya pak Deka sering juga di Totok Punggung. Namun beliau biklang cara saya berbeda. Setelah selesai sayapun mengajarkan Gerakan-gerakan senam khusus untuk stretching secara mandiri dan juga Gerakan pernapasan. Tidak lupa yang saya sampaikan bahwa kunci terapi saya adalah penggunaan Minyak Terapi Oesada. Digunaan saat melakukan terapi dan setiap saat setiap hari, minimal tiga kali sehari. Cukup dibalurkan diperut dan seluruh tulang bagian tulang belakang. Saat pamit pulang saya diberikan poster Skema Tulang Punggung yang dicetak di kantornya.

Hari Minggunya saya dipanggil kerumahnya lagi. Namun hari ini kelihatan cerah dan senyumnya merekah, katanya,”Alhamdulillah pak, baru kemarin saya bisa menikmati shalat Jum’at, nikmat sekali, nggak seperti sebelumnya… Saya bisa lakukan dengan posisi normal, berdiri dengan tanpa rasa sakit dan duduk nyaman dari mendengarkan khutbah hingga shalat dekat dengan Imam. Saya tak lagi nyender dipojokan, itupun sambal ngerasaain sakit!”

“Masya Allah.. “ Jawab saya. “Semua atas ijin Allah..yang penting kita dapat mengambil hikmah dari sakit yang kita derita.”….

Hari-hari berikutnya setiap akhir pekan dan hari Ahad saya selalu dipanggilnya, hingga istrinya, berseloroh “Kayaknya papa, mah kalau nggak disentuh Bapak, kangen kali…” Semua tertawa…Dan yang pasti ada cerita-cerita yang bikin saya terpana. Mulai dari aktifitas, memperbaiki mesin cuci sendiri, memindahkannya sendiri, membetulkan genteng bocor dengan naik dan turun tangga sendiri (iya sendirilah, masak harus digendong naik ke atas genteng hehehehe), mencuci mobil sendiri dan lain-lain.. maklum dulunya olah ragawan. Dan Alhamdulillah sudah dapat tidur telentang. Posisi tidur nyaman yang hanya dapat dilakukan dalam mimpi selama dua tahun lebih. Maka akhirnya saya berpesan, untuk terapinya kalau pas gak enak badan saja. Jadi kalau pas badan enak, pas liburan bisa gantian pijat deh sama Ibu hehehe.

Namun ketika saya usulkan bahwa pen nya dilepas aja, katanya “Nggak Ah..kan sudah permanen..takut setelah diangkat nanti harus sakit lagi untuk pemulihan…” Beliau pun tersenyum, Saya cuman berfikir, barangkali tulangnya sudah normal alias padat kembali, sehingga tak perlu lagi penopang. Karena mungkin akan mengganggu posisi tulang sehinga tetap kurang bebas bergerak.


Kasus yang dialami Bapak Deka, metode terapinya dapat juga dilakukan untuk penyakit Syaraf Kejepit atau HNP, Kanker Tulang Belakang dan sakit lainnya. Yang paling penting adalah penggunakan Minyak Terapi Oesada untuk membantu merangsang Sistem Syaraf agar aktif kembali dan membunuh Virus atau Bakteri, meredakan sakit dan mengurai pembengkakan kelenjar. Semoga pengalaman ini menjadi pejaran berharga buat pemirsa, sehingga dapat mengatasi keluhan-keluhan sakit lebih mudah dan biaya yang murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar