Sepenggal Kisah, Bu Eta dan Bu Eti

1

Suatu hari Bu Eti dan Bu Eta ditawari menyisihkan sebagian uang belanja hariannya untuk ditabungkan, mengingat mereka adalah dua ibu rumah tangga yang baru menikah.

Alasannya agar 10 an tahun nanti bisa memiliki modal sehingga bisa membantu suaminya karena kebutuhan rumah tagganya bertambah. Atau buat jaga-jaga jika sang suami yang bertugas mencari nafkah misalnya tidak panjang umurnya.

Namun mereka punya cara yang berbeda: 

  • Bu Eti menabung 13rb perhari dibawah kasur.
  • Bu Eta menabung 13rb perhari di PROGRAM B-STAR CLONNING INCOME PROTECTION

**************

Setelah 3 tahun, keduanya berhasil menabung hampir 15 jutaan dan di waktu yang sama Bu Eti dan Bu Eta janjian di satu tempat dipagi hari semacam reunian gitulah, yaitu suatu tempat di lereng bukit tempat dulu ketika SMA menjadi tempat favorit anak-anak seusianya bersantai saat ujian akhir selesai. Mereka pernah berjanji agar persahabatan tak putus, jika menikah nanti akan tetap meluangkan waktu walaupun minimal setahun sekali untuk bertemu, untuk sekedar curhat dan mengenang masa remaja. Bu Eta juga ingin cerita sesuatu yang luar biasa sudah bisa membantu suaminya dengan program tabungannya.


Tempat yang cocok ya dilereng bukit itu. Mereka memang berteman sejak kecil. Hari itu lumayan asyik dimana cuaca sedikit gerimis sehingga terasa nyaman dan adem. Setelah makan bakso bareng di dekat sekolahnya dulu, kemudian mereka naik motor Bu Eti dan Bu Eta melaju menuju lereng bukit itu.. namun nahasnya ada 1 truk besar yang mengalami rem blong dan menabrak Bu Eti dan Bu Eta dan seketika mereka terpental.

**********

 

Pas hari nahas tersebut kedua suami Bu Eti dan Bu Eta, ternyata juga adalah hari terakhir mereka bekerja. Suami Bu Eti yang bekerja sebagai satpam dan mengakhiri masa kerjasanya karena tidak tahan dengan angin malam, sehingga mudah sakit-sakitan dan memilih ingin mencari pekerjaan lain. Sedang suami bu Eta sebagai sorang salesman yang karena alasannya susah mencapai target lalu memutuskan untuk resign dan ingin mencari perusahaan lain yang mungkin lebih mudah dalam menawarkan produknya.
Intinya Anak dan suami mereka harus melanjutkan kehidupan yang berbeda setelah kecelakaan tersebut.

Anak dan Suami Bu Eta menarik tabungan 15 juta yang ada untuk membuat gerobak dan berdagang bakso didepan rumahnya.

Sementara, anak dan suami bu Eta bisa melanjutkan sekolah dan kehidupan untuk mencapai impiannya menjadi tentara dengan tabungan PROGRAM CIP warisan ibunya serta melanjutkan program bisnisnya.

Ingin tahu Berapa warisannya:

  1. Seluruh tabungan almarhumah 15 juta
  2. ⁠Santunan uang tunai / badal haji sebesar 15 juta
  3. ⁠Menerima pengganti nafkah bulanan total hingga 1,3 Milyar rupiah seolah-olah bu Eta masih hidup dan bekerja menafkahi mereka setiap bulan.

*

 

Kenapa Bu Eti dan Bu Eta, tidak bilang ke suaminya bahwa mereka akan menyisihkan uangnya Rp. 13.000 perhari?

Betul Sekali!  Mereka tidak ingin mendengar alasan suaminya, bahwa tidak mungkin bisa menabung karena gaji suaminya kecil. Apalagi uang belanja yang diberikan suaminya ke istrinya juga relatif kecil (hanya untuk beli lauk dan bahan makanan sehari-hari), ditambah jika pulang suaminya suka minta dibelikan lauk-pauk dari warung tetangga! (alasannya, biar ada variasi dan ada rasanya, apalagi masakan istri disesuaikan uang belanja yang cukup untuk bahan sayur asem plus tempe tahu saja)
Mengapa Bu Eti tidak ikutan Program CIP seperti Bu Eta?


(Ya Mungkin pemirsa, paham ya banyak oarang mendisiplinkan menabung Rp. 13.000,- berat apalagi kebutuhan sekarang yang apa-apa mahal. (tapi ya harus diingat bahwa kehidupan serba susah itu pasti berulang, cobalah diingat-ingat dari sejak kita lahir. Tapi kalau sudah tahu begitu, tugas kita adalah mengantisipasinya terutama buat masa depan orang-orang yang kita cintai terutama jika kita meninggalkannya – pen).

*

Ribuan kisah ini telah terjadi di sekitar kita hampir setiap harinya. Pertanyaannya, apakah kita akan mengikuti kisah Bu Eti atau Bu Eta?

Pilihan kita hari ini akan berdampak pada nasib keluarga dimasa yang akan datang

Tentang Program CIP , dapat di pelajari secara detail disini.

Jika kisah ini menginspirasimu silahkan dibagikan kepada keluarga, kerabat dan teman-temanmu semua. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top